Hatchery bertujuan Untuk penangkaran dan perkembang biakan Elaedobius Kamerunicus, Untuk membantu penyerbukan secara alami yang dilakukan oleh serangga penyerbuk kelapa sawit (SPKS) dengan bantuan manusia, dan untuk membantu memaksimalkan penyerbukan bantuan dengan baik dalam kondisi fluktuasi iklim yang extrim
ØAlat dan bahan
Alat : Papan
Triplek, papan
ukuran 2x3 dan 3x3, paku
secukupnya , palu, Kain kasa/ kawat nyamuk yang halus, Nipas/ atap rumbiya, alat pertukangan lainya.
Ø Cara kerja
a)
Sistem ini
merupakan penangkaran serangga Elaedobius Kamerunicus dalam kotak hatchery
yang dapat membantu penyerbukan bantuan seluas 10 ha setiap kotak. Luas blok
rata-rata 30 ha maka dibutuhkan 3 buah kotak hacthery.
b)
Kotak hatchery
diletakan pada baris 40 – 80 – 120 dan diantara pohon
ke 4 – 5 dari tepi jalan produksi.
Bila kotak terakhir berdekatan dengan tanaman tua diatas TM 3 maka kotak
hatchery ditiadakan.
c)
Kotak hatchery
hanya dibuat pada areal dan blok tanam TBM 3 – TM 2. Penempatan kotak
hatchery dipinggir jalan untuk memudahkan control dan perawatan.
d)
Panjang Kotak =
120 cm, Lebar = 60 cm, Tinggi = 60 cm dengan menggunakan bahan triplek.
Bagian atas ditutup menggunakan kawat nyamuk halus agar serangga penyerbuk
tidak keluar. Bagian kanan kiri kotak dibuat ventilasi 20x20 cm dengan dilapisi
kain kasa. Bagian bawah kotak diberi kaki setinggi kurang lebih 40 cm. Pada kaki
kotak dipasang plastik atau kaleng bekas berisi olie bekas atau minyak untuk mencegah
masuknya binatang atau serangga lain kedalam kotak.
e)
Untuk
melindungi kotak dari hujan perlu dibuat pelindung/atap dengan ukuran kurang
f)
lebih 240 cm x
240 cm, tinggi atap kurang lebih 210 cm.
g) Setelah itu
masukan bunga jantan (5-8 hari setelah anthesis) setiap kotak sebanyak 6 bunga
dengan bagian A 3 tandan dan B 3 tandan. Kapasitas kotak dapat memproduksi 42500
serangga penyerbuk. Bunga jantan harus diambil dari tanaman tua dimana sex ratio
saat itu rendah.
h) Setelah 3-5
hari, serbuk pollen dari tanaman tua dari bunga jantan anthesis disebar/semprotkan
pada permukaan bagian atas kotak sehingga menempel pada serangga.
Viabilitas pollen harus diatas 60 % agar tingkat keberhasilan dari peyerbukan bantuan
dapat dijamin. Kotak dibuka, sehingga serangga penyerbuk beterbangan membawa
pollen tadi untuk melakukan penyerbukan pada bunga betina reseptif.
i)
Penyediaan
bunga jantan harus berjalan terus menerus agar tersedia serangga penyerbuk
yang baru dari dalam kotak sampai dengan terjadi penyerbukan semua rotasi atau
semua serangga aktif melakukan penyerbukan.
j)
Asisten
polinasi bertanggung jawab dan secara routin mengecek
operasional hatchery dan melaporkan
ke Estate manager dan R&D.
k)
Jika proses
polinasi yang kurang selama musim hujan, kita harus menyediakan
stock pollen
setiap waktu. Artinya pollen harus tersedia dan disimpan untuk prioritas pada saat
hari hujan.
Ø Hasil Pelaksanaan
Tabel 3. Contoh
pengoperasian kotak hatchery.
Pekerjaan pengoperasian
kotak hatchery dilakukan oleh pekerja HPT. Untuk satu afdeling ada 2 orang
pekerja. Sebelumnya pekerja sudah diberikan worksop tentang hatchery.
Gambar 12. Pengecekan
kotak hatchery
Gambar 13.
Bungan jantan didalam kotak hatchery
Fruit Set yang jelek lebih ringan bobotnya
daripada yang Normal .ini akan mempengaruhi potensi produksi ,juga kernel dan
rasio ekstraksi minyak .Fruit sets yang jelek tentunya dipengaruhi secara
langsung dari penyerbukan yang kurang baik .polinasi bantuan selama mas larva
bisa menjadi solusi .Tetapi bagaimana pun saat ini polinasi bantuan dikerjakan
sudah akan mendekati musim penghujan .solusi ini jurang kurang praktis.
Metode lain yang bisa digunakan adalah
memelihara kumbang dalam lingkungan terkontrol untuk kemudian dilepaskan
kelahan dengan cara ini populasi kumbang dapat dipelihara pada level optimum
sebagaimana telah dilakukan beberapa perkebunan minyak sawit dan hasilnya
sejauh ini sangat menggembirakan.
Gambar 14.
Kerangka kotak hatchery
Kotak kayu panjang 4 kaki ,lebar 2 kaki ,dan
tinggi 2 kaki ini adalah ukuran ideal untuk dipakai proses keluar masuk kumbang
.Tempatkan pada posisi yang tinggi sekitar 1-2 kaki untuk mempermudah
pemeliharaan jangan diletakan pada area lembab. Panjang Kotak = 120 cm, Lebar =
60 cm, Tinggi = 60 cm dengan menggunakan bahan triplek. Bagian atas ditutup menggunakan kawat nyamuk halus agar serangga penyerbuk
tidak keluar. Bagian kanan kiri kotak dibuat ventilasi 20x20 cm dengan dilapisi
kain kasa. Bagian bawah kotak diberi kaki setinggi kurang lebih 40 cm. Pada kaki
kotak dipasang plastik atau kaleng bekas berisi olie bekas atau minyak untuk mencegah
masuknya binatang atau serangga lain kedalam kotak.
Pada dasarnya penetasan kumbang sebagai alat pengontrol kumbang sampai mereka dilepas kelahan
untuk mengoptimimkan proses polinasi
.biayanya 50 RM per set (kotak , penyaring)
menggunakan bahan daur ulang .Kumbang
yang datang dan pergi akan membantu proses polinasi untuk mencapai hasil
terbaik .sebuah kotak penetasan bisa mencakup suatu area seluas 50 Ha.
ReplyDeleteinfo nya sangat bermanfaat